WORKSHOP VOCATIONAL TRAINING

Image

by ully sartika 1 tahun yang lalu 1539 comments 2189 views

Zulfikar : “UMKM memiliki nilai strategis”

Pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja merupakan dua hal penting, Pemerintah melalui berbagai kebjakan berusaha menciptakan iklim usaha yang lebih baik terlebih disektor UMKM, ungkap Zukfikar Ketua Inkubator Bisnis Polnep saat wawancara dengan Humas disela  workshop vocational training di hotel mercure Pontianak, Rabu, 21 Desember 2022.

Dia juga mengutarakan bahwa UMKM sebagai salah satu pilar kekuatan ekonomi Indonesia dinilai memiliki peran yang strategis, baik yang bersifat sosial maupun ekonomis. UMKM dapat berperan Sosial dalam menyerap tenaga kerja sehingga diharapkan mampu mengentaskan kemiskinan, dan dari fungsi ekonomi. 

Perkembangan industri kecil ini hendaknya dapat diperhatikan, terutama pada aspek modal, pemasaran, kontinuitas bahan baku, ketrampilan , pemilihan lokasi usaha dan berbagai masalah lainnya, ujarnya. Lebih lanjut diungkapkannya bahwa di era global, seperti peluang pasar yang terbuka lebar, masuknya teknologi baru, efisiensi dan produktivitas, serta persaingan dengan pemain baru yang sangat ketat, menjadi perhatian pemerintah termasuk Politeknik Negeri Pontianak sebagai perguruan tinggi vokasi. Oleh karena itu, Inkubator Bisnis (IBT) Politeknik Negeri Pontianak konsisten memberikan perhatian terhadap wirausaha seperti ini.

Dengan menyelenggarakan Pendidikan Kewirausahaan bagi mahasiswa dimulai pada T.A. 2007/2008 dan sampai sekarang, Polnep telah menyelengarakan berbagai program pendukung stimulus jiwa kewirausahaan baik secara mandiri maupun bermitra dengan kementrian dan lembaga serta Pemda dan Pemkot di Kalimantan Barat, yang mengikutsertakan mahasiswa dan juga masyarakat luas, ungkapnya

Zulfikar mengungkapkan bahwa untuk tahun 2022 ini, Polnep melalui  Inkubator Bisnis Teknologi - Politeknik Negeri  Pontianak (INBISTEK-POLNEP) mendapat kesempatan bekerja sama dengan PUPR Provinsi Kalimantan Barat – Program KOTAKU 2022 untuk menjadi mitra penyelengara “KEGIATAN PELATIHAN BUSINESS DEVELOPMEN CENTER (BDC) PILOT-PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) PROV. KALIMANTAN BARAT 2022, ungkapnya.

Kegiatan pengembangan Kapasitas (capacity building) bagi  BDC Kota Pontianak dan kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) binaan, secara intensif telah dilakukan selama 3 bulan. Dan diharapkan kegiatan Workshop Akhir Pelatihan Vokasi BDC 2022 dapat menjadi ukuran dari dimulainya  Best Practice dari Sebuah BDC dalam memberikan layanan pendukung Usaha (Business Support Services) khususnya kepada KSM binaan nya secara mandiri dan terstruktur. Dan tentunya KSM binaan yakni UMKM dan IKM di wilayah kota Pontianak dapat menerima manfaat dalam pengembangan usaha nya masing-masing, ujarnya berharap.

Sementara itu, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Kalimantan Barat Deva Kurniawan Rahmadi, ST. M.Sc mengatakan  bahwa Workshop akhir ini merupakan kegiatan ahir dari rangkaian pelatihan vokasi BDC Pilot yang diawali dengan workshop awal selama 4 hari tanggal 29 Agustus sampai 1 September 2022 yang diikuti oleh masing-masing unsur peserta yaitu: Anggota Komite BDC, Pengelola BDC dan  Anggota Kelompok Swadaya Masyarakat(KSM) Binaan BDC. 

Pada saat workshop awal pelatihan selama 4 hari bersifat memberikan pemahaman awal/penyegaran yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan Anggota Komite dan Pengelola BDC dalam penyusunan Business Plan, Pengelolaan Keuangan Usaha, Pemasaran Digital dan Kemitraan serta meningkatkan pemahaman dan keterampilan KSM Binaan BDC terkait Perijinan Usaha , Kemasan Produk, Diversifikasi Produk , Pengelolaan Keuangan Usaha, Pemasaran Digital dan Kemitraan Untuk memastikan hasil-hasil pemahaman awal/penyegaran di wokshop awal dapat diterapkan dengan baik oleh masing-masing peserta pelatihan, maka dilanjutkan dengan proses pendampingan/ bimbingan secara selama 3 bulan dan telah menghasilkan Bisnis Plan, Prosedur Operasional Standar pelaksanaan kegiatan internal komite dan Pengelola BDC, Keterampilan Pengelolaan Keuangan BDC yang sesuai standard akuntansi , proposal kemitraan.

Secara bersamaan pendampingan selama 3 bulan yang dilakukan bagi KSM Binaan BDC telah menghasilkan : KSM yang memiliki ijin usaha, KSM dengan kemasan produk yang menarik dan aman, KSM yang mampu/terampil melakukan pembukuan keuangan sederhana , KSM yang memiliki pemasaran melalui media sosial dan juga melakukan kegiatan- kegiatan pemasaran secara tatap muka. Hasil-hasil dalam pendampingan selama 3 bulan, pada hari ini dalam wokshop akhir dilakukan proses membangun kesepahaman dengan pihak calon inevestor/kolaborator/Buyer yang potensial, dengan harapan pihak pihak tersebut dapat menjalin kerjasama yang sistematis dan dikelola dengan baik serta dapat mengembangkan layanan pendukung Usaha (Business Support Services) kepada KSM binaannya, sehingga KSM binaan dapat menerima manfaat untuk pengembangan usahanya secara berkesinambungan untuk mencapai peningkatkan pendapatan anggota KSM , sehingga masyarakat memiliki kemampuan untuk berpartisipasi dalam pemeliharaan infrastruktur permukiman, ujarnya mengakhiri sambutan.

Sementara itu Walikota Pontianak mengatakan dalam konteks menunjang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh, dikembangkan sebuah program Peningkatan Penghidupan Masyarakat Berkelanjutan (Sustainable Livelihood) yang merupakan bagian dari program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Loan Islamic Development Bank (IsDB). Salah satu dari sekian banyak program adalah Business Development Center (BDC) di Kota Pontianak dengan berbagai macam jenis UMKM yang mengangkat ciri khas Kota Pontianak, baik itu sektor makanan, minuman, maupun fashion. Namun, potensi keunggulan UMKM  ini belum dapat dikembangkan secara maksimal, maka dari dibutuhkan pelatihan vokasi dan pengembangan kapasitas ke dalam rencana bisnisnya.  

Diungkapkannya, pelatihan Vokasi ini diikuti oleh komite dan pengelola BDC serta KSM binaan, ditujukan agar semua dapat ikut andil dalam mengembangkan ekonomi unggulan daerah Kota Pontianak. Pelatihan vokasi ini diharapkan mampu membantu memperluas jumlah orang yang memiliki keahlian untuk menghasilkan produk dan memastikan bahwa kualitas produk yang dihasilkan memenuhi standar yang diharapkan oleh pasar.  Saya berharap agar calon-calon investor atau kolaborator maupun SKPD yang berkaitan dengan UMKM dapat mendukung BDC dan KSM binaan secara berkelanjutan melalui Surat Perjanjian Kerjasama/MoU. Hal tersebut dapat membantu peningkatan penjulan dan pendapatan KSM binaan yang diharapkan akan berkontribusi pada kemampuan masyarakat lokasi binaan untuk memelihara infrastruktur pemukiman agar tidak menjadi kumuh. Sesuai dengan tujuan akhir program KOTAKU, yaitu mewujudkan pemukiman yang layak huni, produktif, dan berkelanjutan.

(Erwandi – Pranata Humas Ahli Madya)


Tags: No Tags

1539 Comments


Leave a Comment

Recent Posts