JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK GELAR SERTIFIKASI KOMPETENSI INTERNASIONAL DAN BNSP BAGI MAHASISWA TINGKAT AKHIR TAHUN 2025

Pontianak, Humas Polnep – Jurusan Teknik Arsitektur Politeknik Negeri Pontianak (POLNEP) kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan siap bersaing di tingkat global melalui Program Sertifikasi Kompetensi dan Profesi Mahasiswa Vokasi Tahun 2025. Uji kompetensi yang diselenggarakan oleh Jurusan Teknik Arsitektur diikuti sebanyak 68 peserta dari tiga program studi unggulan, yakni D3 Arsitektur terdapat 30 peserta, dari D4 Arsitektur Bangunan Gedung sebanyak 22 peserta, dan 16 peserta dari D4 Desain Kawasan Binaan. Seluruh rangkaian ujian dilaksanakan di Lantai 3 Gedung Terpadu Politeknik Negeri Pontianak.

Dalam kegiatan ini, setiap program studi menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi perangkat lunak yang berbeda, seperti D3 Arsitektur fokus dengan perangkat SketchUp, D4 Arsitektur Bangunan Gedung menggunakan aplikasi ArchiCAD, dan ArcGIS digunakan oleh Program Studi D4 Arsitektur Kawasan Binaan. Perangkat lunak SketchUp serta ArchiCAD yang digunakan oleh mahasiswa Prodi Arsitektur dan Prodi Arsitektur Bangunan Gedung memiliki kesamaan dengan AutoCad, mahasiswa dapat langsung membuat denah, struktur bangunan, hingga artsitektural lainnya dengan fitur-fitur canggih yang disediakan aplikasi tersebut. Semantara itu, aplikasi ArcGIS sangat relevan digunakan oleh mahasiswa Prodi Desain Kawasan Binaan, karena aplikasi ini banyak digunakan dalam pemetaan dan perencanaan kawasan, terutama dalam urban design.

Sertifikasi kompetensi Jurusan Teknik Arsitektur dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu pelatihan intensif selama beberapa hari, setelah itu diikuti uji kompetensi selama satu hari. “Uji kompetensi dibagi menjadi dua tahapan, yaitu ujian tertulis dan praktik. Sebelum pelaksanaan ujian, para peserta akan mendapatkan pelatihan terlebih dahulu dari dosen-dosen Jurusan Teknik Arsitektur yang telah mengikuti Training of Trainers (ToT). Pada saat hari pelaksanaan ujian, peserta akan langsung diuji oleh asesor profesional yang didatangkan khusus dari Jakarta. Kegiatan ini juga melibatkan dua perusahaan besar dibidangnya, yakni PT. ACA Pacific sebagai mitra dalam pengujian aplikasi SketchUp dan ArchiCAD, sedangkan LSP Geospasial bekerja sama dalam pelaksanaan uji kompetensi ArcGIS,” jelas Dewi Ria Indriana, S.T., M.T., selaku Ketua Afiliasi Jurusan Teknik Arsitektur Polnep dan Quality Assurance (QA) Prodi D4 Arsitektur Bangunan Gedung.

Selain itu, Ketua Afiliasi Jurusan Teknik Arsitektur dan Quality Assurance (QA) Prodi D4 Arsitektur Bangunan Gedung juga menambahkan bahwa peserta yang mengikuti uji kompetensi saat ini merupakan mahasiswa terpilih yang telah menyelesaikan tugas akhir dan memiliki IPK tertinggi. “Kegiatan ini juga menjadi bentuk apresiasi terhadap mahasiswa karena telah berhasil menyelesaikan perkuliahannya selama 3 hingga 4 tahun. Maka dari itu, melalui program ini mahasiswa bisa mendapatkan sertifikat sebagai pendamping ijazah dan dapat membuka peluang dalam dunia kerja, baik di dalam maupun di luar negeri,” tambahnya.

Uji kompetensi di Jurusan Teknik Arsitektur bersifat wajib dan tentunya tidak dipungut biaya, jurusan memberikan kesempatan bagi mahasiswanya untuk memperoleh sertifikat keahlian yang telah diakui secara internasional maupun nasional. Mahasiswa yang dinyatakan lulus uji kompetensi pada perangkat SketchUp dan ArchiCAD akan diberikan sertifikat langsung dari PT. ACA Pacific yang telah diakui internasional. Sementara itu, untuk perangkat ArcGIS akan mendapatkan sertifikat yang diterbitkan langsung oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan diakui secara resmi di tingkat nasional.

Dengan terselenggaranya program ini, Jurusan Teknik Arsitektur menegaskan perannya sebagai institusi vokasi yang unggul dan berkualitas dalam menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang siap bersaing di dunia kerja. Selain itu, pihak jurusan juga berharap program ini akan terus diselenggarakan setiap tahunnya, karena uji kompetensi bisa menjadi salah satu jalan bagi mahasiswa agar diakui memiliki keahlian yang relevan dan dibutuhkan industri.