DARI KAMPUS TERJUN KE DUNIA INDUSTRI : KISAH INSPIRATIF MARCEL YANSEN HERMAN ALUMNI PRODI TEKNIK MESIN

Image

by ully sartika 6 jam yang lalu 1 comments 262 views

Pontianak, Humas Polnep - Kabar gembira datang dari salah satu alumni Politeknik Negeri Pontianak (Polnep). Semangat pantang menyerah berhasil mengantarkan Marcel Yansen Herman, alumni Program Studi Teknik Mesin menjadi Utility, Air Separation Unit and Powerhouse Operation. Keberhasilannya bergabung di perusahaan PT Amman Mineral Industri (AMIN) yang merupakan anak perusahaan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN), membuktikan bahwa lulusan vokasi mampu bersaing dan meraih kesuksesan di kancah nasional. 

Perjalanan karier Marcel Yansen Herman, tidak lepas dari peran Politeknik Negeri Pontianak (Polnep) yang memberikan kontribusi signifikan kepadanya. "Keberhasilan saya di industri tak lepas dari peran Polnep khususnya Teknik Mesin, saya mendapatkan bekal pengetahuan teori maupun praktik yang mendalam dari para dosen seperti gambar teknik, termodinamika, sistem perpipaan, hingga pemahaman tentang sistem kelistrikan dan mekanikal yang sangat relevan dengan pekerjaan saya di industri pengolahan mineral," ujarnya saat diwawancarai tim Humas Polnep.

Ia juga menambahkan bahwa Polnep tidak hanya mengajarkannya aspek teknik, namun juga kemampuan beradaptasi di lingkungan profesional serta membangun jaringan yang luas. Pengalamannya yang tergabung ke dalam organisasi Keluarga Mahasiswa Katolik berhasil mengasah kemampuannya seperti kepemimpinan dan kerja sama tim. Selain itu, ia selalu menanamkan nilai-nilai disiplin yang sesuai dengan moto Polnep "Tepat Waktu, Tepat Ukuran, dan Tepat Aturan" sebagai landasan penting dalam setiap langkahnya di dunia industri yang menuntut kualitas dan efisiensi.

Setelah lulus dari Politeknik Negeri Pontianak, Marcel Yansen Herman tidak langsung berkarier di PT Amman Mineral Industri (AMIN). Marcel sempat bekerja di PT Halmahera Jaya Feronikel (Harita Group) yang merupakan perusahaan nikel terbesar nomor 4 di Indonesia. "Saya bangga berkesempatan berkarier di perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia dan peringkat ke sepuluh di dunia yaitu PT Amman Mineral Nusa Tenggara, serta sempat berkontribusi di perusahaan nikel terbesar keempat di Indonesia," ungkapnya. 

Ia mengungkapkan "Kesuksesan bukan hanya dimana kita bekerja, tetapi bagaimana kita berkembang dalam industri. Kesuksesan merupakan proses berkelanjutan untuk menjadi pribadi yang terus belajar serta mampu menghadapi tantangan dengan solusi dan kontribusi terhadap tim maupun perusahaan," katanya. Selain itu, ia juga menambahkan perjalanannya saat ini tentunya tidak mulus, ketika di awal perkuliahan ia cukup tertinggal secara akademik karena dulunya Marcel berasal dari Sekolah Menengah Atas (SMA) bukan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) seperti teman-temannya yang lebih dulu akrab dengan dasar-dasar teknik. Namun ia tidak menjadikan itu sebuah alasan untuk menyerah, Marcel belajar lebih giat untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilannya. Tidak hanya itu, tantangan berikutnya datang saat ia terjun ke dunia industri, karena harus beradaptasi dengan cepat terhadap tekanan kerja dan ritme operasional yang tinggi membuatnya ragu pada diri sendiri. Tapi, ia memilih untuk tetap belajar, membuka diri kepada senior, dan membangun kepercayaan diri melalui pengalaman langsung di lapangan. 

Keberhasil Marcel Yansen Herman tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Politeknik Negeri Pontianak, tetapi juga menumbuhkan harapan bagi generasi penerus. "Untuk para generasi penerus yang ingin terjun ke dunia industri, kalian jangan pernah takut memulai semuanya dari bawah. Gunakan waktu kuliah untuk belajar, baik di kelas maupun melalui organisasi dan relasi, tetap konsisten, jangan cepat puas, dan terus berkembang," ujarnya. Jejak langkah Marcel yang menginspirasi dapat menjadi penyemangat untuk terus mengembangkan diri dan memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa. 

Tags: No Tags

1 Comments


Leave a Comment

Recent Posts