OPTIMALISASI PRODUKTIVITAS ALAT TANGKAP RAMAH LINGKUNGAN BAGAN APUNG (LIFT NET) UNTUK PENINGKATAN EKONOMI NELAYAN DI KAWASAN KONSERVASI LAUT PULAU LEMUKUTAN KALBAR

Image

by ully sartika 1 menit dari sekarang 0 comments 79 views

*Program Katalisator Kemitraan Berdikari di Desa Pulau Lemukutan, Bengkayang

Politeknik Negeri Pontianak melatih / membuat  Bagan Apung (lift net) dalam Program Katalisator Kemitraan Berdikari tahun 2025 di Desa Pulau Lemukutan, Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimangan Barat. Kegiatan dipusatkan di Pulau Lemukutan, dimulai pada tanggal, 14-27 April 2025.

Penelitian dengan Judul Optimalisasi Produktivitas Alat Tangkap Ramah Lingkungan Bagan Apung (Lift Net) Untuk Peningkatan Ekonomi Nelayan Di Kawasan Konservasi Laut Pulau Lemukutan, Kalimantan Barat dinakhodai Dr. Belvi Vatria, A.Pi., M.Si., dengan anggota Dr. Teguh Setyo Nugroho, S.Pi., M.Si., La Baharudin, S.St.Pi., MT., Topan Prihantoro S.T., M.T., Risko, S.Si., M Si., dan tenaga administrasi Indah Sepitri A.Md.Pi. 

Dr. Belvi menjelaskan bahwa Program Katalisator Kemitraan Berdikari Di Provinsi Kalimantan Barat merupakan skema penelitian yang dikelola dan dikembangkan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi yang didukung Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) merupakan program inovatif kemitraan antara Perguruan Tinggi Penyelenggara Program Pendidikan Vokasi (PTPPPV) dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) untuk untuk mendorong Inovasi dan Kemandirian Ekonomi Daerah. "Kami laksanakan penelitian ini dengan pertimbangan masih ada sektor pembangunan yang kurang berkembang dan belum mampu bersaing karena lemahnya penerapan, penguasaan, dan pemanfaatan produk teknologi," katanya. Mitra dalam program ini adalah BUMDES Buana Maritim desa Pulau Lemukutan yang di ketuai oleh Sdr. Nopriandi.

Direktur Politeknik Negeri Pontianak, Dr. H. Widodo PS, mengucapkan terima kasih pada para dosen POLNEP yang telah memenangkan Kompetisi Riset Berdikari tahun 2024 dan terima kasih kami kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi juga Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang telah memberikan kepercayaan kepada POLNEP untuk melaksanakan Program Riset Berdikari ini. Harapan saya kedepannya lebih banyak lagi dosen-dosen POLNEP yang bisa memenangkan/lolos Riset tersebut, ujarnya. Beliau menanambahkan agar para tim peneliti dapat menyelesaikan laporan Akhir sesuai dengan jadwal yang ada.

Dr. Belvi Vatria yang sekaligus menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Pontianak menyampaikan pentingnya menjaga kelestarian ekosistem laut melalui metode penangkapan ikan yang berkelanjutan. Salah satu keunggulan bagan apung adalah kemampuannya untuk menangkap ikan tanpa merusak terumbu karang atau habitat alami ikan, yang seringkali terancam oleh penggunaan alat tangkap yang kurang ramah lingkungan. Selanjut Dr. Belvi Vatria mengatakan P3M Polnep selain merupakan wadah riset dan PKM dari Kementerian Pendidikan Tinggi Sain dan Teknologi, setiap tahun mengadakan program Penelitian Terapan dan PKM sebagai bentuk implementasi Tridharma Perguruan Tinggi.

Ahmad Yusuf selaku kades desa Pulau Lemukutan menyampaikan bahwa kami menyambut baik dan berterima kasih atas kegiatan Riset Berdikari POLNEP yang mendukung kemajuan desa serta BUMDES Buana Maritim. Semoga kedepannya banyak program Riset dan PKM yang dapat dilaksanakan di Pulau Lemukutan tambahnya.

Bentuk kerjasama kemitraan antara Pihak POLNEP dan BUMDES Benua Maritime desa Pulau Lemukutan yang di tanda tangani oleh Wakil Direktur IV Bapak Topan Prihantoro, S.T., M.T. Selain ucapan terima kasih kami pada Politeknik Negeri Pontianak wabil khusus Dr. Belvi Vatria dan Tim, harapan kedepannya Politeknik Negeri Pontianak dapat memberikan sentuhan teknologi pada Penanganan dan produk diversifikasi Bagan Apung (lift net) di Desa Pulau Lemukutan, ujar Direktur BUMDES Buana Maritim Sdr. Nopriandi.

Selain Mitra DUDI Program Katalisator Kemitraan Berdikari di Desa Pulau Lemukutan, Kabupaten Bengkayang, tim peneliti POLNEP juga bermitra dengan Dunia Pendidikan, yaitu SMK Negeri 1 Pemangkat, Bapak Rachmat Amin, A.Pi., M.Si selaku Kepala SMKN 1 Pemangkat menyampaikan bahwa "Bagan Apung (lift net) merupakan salah satu mata pelajaran pada NKPL di SMKN yang beliau pimpin, selain itu, dengan penandatanganan PKS dengan Pihak POLNEP kegiatan belajar siswa SMK Negeri 1 Pemangkat dapat bersama-sama mahasiswa POLNEP khususnya Jurasan Ilmu Kelautan dan Perikanan melakukan Praktek Lapangan pada Bagan Apung (lift net) yang dikembangkan oleh Dr. Belvi dan tim," tambahnya.

Bagan merupakan alat penangkap ikan pasif yang berupa struktur bangunan pondok di laut yang menggunakan jaring angkat (lift net) dan lampu sebagai alat bantu untuk mengumpulkan ikan. "Tujuan riset ini adalah penerapan inovasi teknologi bagan apung dengan sistim mekanisasi dengan teknologi Internet of Thinks (IoT). Manfaat riset ini adalah; 1) meningkatkan produktifitas alat tangkap, 2) meningkatkan ekonomi nelayan, 3) menjaga kelestarian lingkungan, dan 4) menjadi model pemanfaatan sumber daya ikan yang berkelanjutan, selanjutnya kegiatan akan dilanjutkan pada Pengujian Purwarupa, Rencana dan Model Bisnis, Diseminasi, Hak Kekayaan Intelektual (HKI), tidak lupa Monitoring dan evaluasi kinerja riset," ujar Dr. Belvi.

"Melalui kolaborasi antara peneliti, DUDI, pihak SMK, masyarakat lokal, dan berbagai pemangku kepentingan, riset ini diharapkan menjadi langkah penting untuk meningkatkan ekonomi nelayan dan menciptakan model pengelolaan kawasan konservasi laut yang berkelanjutan. Semoga teknologi bagan apung (lift net) ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat nelayan, serta menjadi contoh bagi daerah-daerah lain di Indonesia yang memiliki potensi perikanan serupa," tutup Dr. Belvi.

Tags: No Tags

0 Comments


Leave a Comment

Recent Posts